Cara Membedakan Antara Bisikan Hati Dan Bisikan Setan
Bagaimana cara membedakan antara bisikan hati dan bisikan setan?
Antara dua hal ini memang masih menjadi tanda tanya bagi umat muslim.
Tentu saja, siapun tidak mau jatuh ke dalam jurang yang dibuat oleh setan hanya karena salah dalam mengambil keputusan. Karena seringkali, manusia diselimuti rasa bimbang saat dihadapkan pada suatu permasalahan.
Dalam
kondisi itu, kadangkala terbesit untuk melakukan sesuatu.
Hal
ini pula yang sering memunculkan anjuran untuk mengikuti kata hati dalam
mengambil keputusan.
Akan tetapi, disaat bersamaan
pula bisikan setan terus membayangi hingga manusia sulit membedakan mana yang
dikatakan oleh hati atau merupakan bisikan dari setan.
Menjawab pertanyaan ini, Ustad
Abdul Somad melalui sebuah video yang diunggah di Kanal YouTubenya belum lama
ini menjelaskan mengenai cara membedakan antara bisikan hati dan setan.
Jawaban
tersebut disampaikan oleh UAS dalam videonya yang berjudul Beda bisikan hati
dan bisikan setan?| Ustadz Abdul Somad,
Lc., MA
Berikut
penjelasan UAS soal beda bisikan hati dengan bisikan setan dalam tayangan video
di kanal YouTube resminya.
Seperti
dijelaskan oleh UAS, manusia menerima tiga bisikan dari sumber yang berbeda.
Yakni
bisikan dari setan yang dinamakan Washshah, bisikan dari malaikat dinamakan
Ilham, dan bisikan dari hati yang dinamakan Khatara atau Khawatir yang berarti
lintasan dalam hati.
Untuk
mempermudah pemahaman perbedaan antara bisikan hati dengan setan, UAS
pertama-pertama mengumpamakan dua hal tersebut secara ringkas.
“Cara membedakannya seperti ini, kerja setan itu, ini ilalang
kering, ilalang kering jerami. Setan tidak bisa memunculkan api. Setengah mati
setan nunggu api. Tapi begitu ada api kecil, nah itu kerja setan itu ngipas aja
(agar api menjadi lebih besar),” kata UAS, dikutip dari
kanal YouTubenya, Ustadz Abdul Somad Official, rabu Kamis (20/8/2020).
Lewat perumpamaan tersebut, UAS
kemudian menyebutkan bahwa api kecil itu diibaratkan adalah khawatir, yakni
bisikan hati.
Sementara
yang membuat api tersebut menjadi besar adalah Washwashah, yaitu bisikan setan.
“Makanya begitu ada lintasan sedikit langsung tutup,” imbuh
UAS.
Agar
api tidak membesar (bisikan setan mempengaruhi), kata UAS, segera tutupi
lintasan hati tersebut dengan istighfar.
“Aslinya kecil aja. Makanya begitu ada api memercik sedikit,
langsung dipadamkan dengan air. Air yang memadamkannya itu istighfar,” terangnya.
“Kalau apinya dibiarkan, datanglah setang mengipas, mengompori.
Nah menyala lah dia. Itu kerjanya setan,” lanjutnya.
Lebih lanjut lagi, UAS
menyampaikan bahwa cara kerja setan untuk menghasut manusia akan terus ada,
selama roh masih berada di dalam jasad.
Untuk
itu, manusia perlu mewaspadainya dan lebih bijak agar tidak terjerumus godaan
setan.
Adapun
cara mencegahnya ialah dengan selalu mengingat dan melibatkan Allah.
“Makanya diantara yang memadamkan bisikan
setan itu adalah tahlil, Laa Ilaaha Illallah. Makanya orang yang tahlil itu
kepalanya kesini (dari kanan ke kiri), memadamkan api kecil yang ada itu,” tambah
UAS.
Setan
itu, lanjut UAS, akan terus datang dari depan, belakang, kanan, dan kiri tanpa
pernah berhenti untuk membengkokan jalan manusia yang lurus.
Untuk
memperjelas kembali jawabannya, UAS menegaskan bahwa yang murni bisikan hati
ialah rasa yang pertama kali muncul sekilas.
Selanjutnya
adalah penyebab dari hasutan atau bisikan setan yang muncul jika mulai ragu.
Maka
dari itu, UAS berpesan untuk senantiasa mendekatkan diri pada Allah Swt.
Sebagaimana
firman-Nya dalam Al Quran surah Al Isra’ ayat 65 berikut.
إِنَّ
عِبَادِي لَيْسَ لَكَ عَلَيْهِمْ سُلْطَانٌ وَكَفَى بِرَبِّكَ وَكِيلًا
Artinya: “Sesungguhnya (terhadap) hamba-hamba-Ku,
kamu tidak dapat berkuasa atas mereka. Dan cukuplah Tuhan-mu sebagai Penjaga,” (QS. Al Isra’: 65).
Selain
itu, lanjut UAS, orang yang senantiasa bersahabat dengan rasa ikhlas juga akan
sulit digoda oleh setan..
Komentar
Posting Komentar